Kamis, 27 Maret 2008

Hati-Hati dengan HATI-mu..!

Hati-Hati dengan HATI-mu..!

My Diary :27 November 2006.

Allah membalikan kau dari satu perasaan ke perasaan yang lain, dan mengajarkan melalui yang berlawanan, agar kau memiliki 2 sayap untuk terbang, bukan satu”.

Lagi, di pagi buta, saya menerima SMS dari Imandira. Kali ini berkaitan dengan Hati, atau biasa juga disebut dengan Kalbu atau Qalbu. Kalbu, memiliki 2 makna derivatif. Makna pertama adalah kalbu secara makna fisik orang biasa mengartikannya sebagai Hati, padahal makna sesungguhnya dari hati secara fisik adalah “jantung” yang memompa darah untuk mengaliri seluruh tubuh.

Makna yang kedua adalah Kalbu secara maknawi yang biasa orang sebut juga dengan Hati atau perasaan, padahal makna yang kedua ini lebih dari sekedar perasaan, sebab kalbu disini adalah pusat dari diri seseorang. Di dalamnya berkumpul segala macam kebaikan dan keburukan, didalamnya tercermin nilai diri seseorang dan terpancar segala hasil daya dan upaya manusia untuk meraih nilai dirinya di mata Tuhan. Kalbu dengan makna kedua inilah yang menjadi bahan kajian para sufi, sedangkan kalbu dengan makna yang pertama menjadi bahan kajian ilmu kedokteran.

Kalbu (secara non-fisik) adalah sesuatu yang abstrak tapi nyata. Kita tidak bisa melihat dan menunjukan bentuk dan jasad kalbu, tapi kita bisa mengetahui bahwa itu nyata. Seperti halnya rasa, saat kita putus cinta, kita akan merasakan sakit, kesal, marah, kecewa, dll tapi kita tidak bisa melihat bentuk dan warna dari rasa tersebut. Atau saat kita jatuh cinta, kita akan merasa senang, bahagia, tapi kita tidak bisa melihat bentuk dan warna dari cinta itu sendiri.

Keyakinan lain berkaitan dengan hati adalah gambaran hadits tentangnya, bahwa

“Sesungguhnya Allah tidak melihat tampilan fisikmu, melainkan melihat pada hatimu..!”

Tidak ada komentar: