Kamis, 27 Maret 2008

Hujan

Hujan

1 November 2006

Hari ini adalah pembuka bulan november, saya jadi teringat dengan tembang lama berjudul “November Ceria” yang -- kalau tidak salah -- dilantunkan oleh Vina Pandu Winata. Ternyata banyak orang yang merasa optimis bahwa di bulan ini orang akan meraih kehidupan lebih baik, apalagi hari ini ternyata disambut dengan Hujan lebat yang selama ini sudah dinantikan orang. Betapa tidak, tahun ini hampir seluruh wilayah Indonesia didera kekeringan, termasuk di Bogor yang terkenal dengan Kota Hujan.

Kekeringan di Indonesia memang telah merugikan banyak pihak, terutama para petani yang harus menangguhkan penanaman padi dan tanamannya, sehingga nyaris tak ada penghasilan bagi mereka, belum lagi harga beras yang tidak memihak pada petani telah menambah beban hidup mereka. Dasyat benar memang kekeringan di tahun ini, bahkan di rumah sayapun harus membayar orang untuk mengangkut air guna memenuhi hajat hidup di rumah.

Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar… kekeringan ini rupanya telah membuat beberapa dari kita tidak sabar – semoga saya tergolong dalam orang yang sabar. Banyak yang Mencaci dan mamaki keadaan ini, padahal betapa nikmat Allah begitu banyak pada kita, tapi kita kurang mensyukurinya, baru sekedar kekurangan air saja banyak manusia yang sudah mencaci dan memarahi Tuhan.

Coba kita renungkan, setiap detik, terdapat nikmat Tuhan yang tak terhingga buat kita, dan kita tidah mensyukurinya. Ini ibarat pepatah “susu sebelanga rusak oleh nila setitik” atau juga relevan dengan “gajah di pelupuk mata tak terlihat, kuman diseberang lautan dapat terlihat”. Jadi mulai saat ini sadarlah bahwa kita harus segera bersujud syukur atas limpahan nikmat yang tiada henti dan tak terhingga, juga meminta ampun atas kekhilafan yang kita lakukan.

Tidak ada komentar: