Kamis, 27 Maret 2008

My 24’s Annyversary

My 24’s Annyversary

12 januari 2007.

Pagi ini aku berangkat kerja dari tangerang, Pkl 04.45 WIB saya sudah beranjak dari rumah, karena jika saya telat sedikit saja, saya bisa telat datang ke kantor. Malam sebelumnya saya memang menyempatkan pulang ke rumah, entah kenapa saat itu saya merasa sangat rindu rumah, mungkin terdorong untuk mengetahui kondisi mental adik perempuan saya yang sedang memiliki masalah ditempatnya mengajar yang juga bertepatan dengan Meninggalnya sepupuku Kak Oleh, yang siang itu meninggal akibat stooke.

Hari Jum'at pikirku..., biasanya saya sangat senang dengan hari ini, karena biasanya di hari ini saya akan pulang berakhir pekan di rumah, tapi karena hari sabtu besok saya akan ikut pertandingan Futsal mewakili kantor dalam Rangka HUT Astra, maka jumat ini saya tidak pulang kerumah, dan rencananya besok saya akan ke Rumah Pak Prast, atasan saya yang berangkat haji.

Pukul 06.45 saya sudah tiba dikantor, berbarengan dengan Mbak Mer, Ob di kantorku. Di kantor saat itu memang belum banyak yang datang, baru saya dan 2-3 orang rekan kerja. Sesaat sebelum menyalakan PC, saya melongok HP saya yang ternyata ada 2 SMS yang ternyata di dalamnya ada dua ucapan selamat Ultah. Ternyata saya baru sadar bahwa Hari ini adalah hari Ultah saya yang ke-24. Setelah itu aku mendapat beberapa ucapan selamat dari rekan kantor yang lain, tradisi pengucapan Ultah ini memang sudah menjadi tradisi di kantorku. Selain tradisi pengucapan, ada tradisi lainnya yaitu memberikan makanan pada seluruh rekan kantor, dan mentraktir beberapa kolega terdekat. Tapi hal ini tidak saya lakukan, karena saya berpikir ada hal lain yang lebih penting dari hanya sekedar menghabiskan uang untuk tradisi tadi. Pelitkah saya? Mungkin saja demikian, tapi karena kondisi keuagan saya yang tidak memungkinkan, dikarenakan ada beberapa kebutuhan lain yang sudah dianggarkan dan mendesak.

Tradisi lain yang biasa saya lakukan di hari Ultahku adalah Refleksi, Kontemplasi dan Proyeksi. Atau tradisi yang biasa dilakukan orang lain adalah Refleksi dan Resolusi. Sekali lagi hal ini belum aku lakukan.

Dear Kawan,

Setiap orang memiki proporsi waktu yang berbeda, kendati ukuran waktu yang dilalui setiap orang sama. Misalnya, setiap orang mempunyai waktu 24 jam dalam 1 hari, 7 hari dalam satu minggu. Tapi berapa hari dan jam jatah hidup yang dia dapatkan, adalah hak Tuhan yang menentukanya. Ada yang berumur 1 hari, 2 minggu, 3 bulan, 4 tahun, 5 windu atau lain sebagainya.

Misalnya Nabi Muhammad mengenyam hidup selama 63 tahun, nabi Nuh 900-an tahun, dan ayahku 55 tahun. Jatah hidup manusia yang berbeda mestinya dapat berbanding lurus dengan manfaat yang bisa dia petik, artinya semakin panjang jatah hidupnya mestinya semakin banyak manfaat hidup yang bisa diraihnya. Untuk itu Nabi SAW pernah bersabda : “sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang berumur panjang dan baik amal ibadahnya, dan seburuk-buruknya orang adalah mereka yang berumur panjang dan buruk amalannya”.

Hampir Setiap orang biasanya bahagia saat hari ultahnya, saya sendiri kembali perpikir ulang saat ingin mengekspresikan kebahagiaan itu. Apakah yang menjadikan dasar kebahagiaan kita? Padahal dengan bertambahnya Umur, maka berkuranglah jatah Hidup kita. Semakin panjang umur, maka semakin lama kita akan menghadapi masalah hidup karena hidup tak pernah lepas dari masalah. Semakin lama kita hidup semakin tua diri kita dan semakin lemah fisik kita. Jika kita berpikir dalam dengan sudut pandang ini, maka kita tidak akan pernah menikmati hidup, sudut pandang ini biasanya dimiliki oleh mereka yang pesimis menghadapi hidup, dan ingin segera mengakhiri perjuangan hidup yang dipandangnya sebagai sebuah beban.

Pandangan lain mengenai kehidupan bisa saja kita arahkan pada sudut pandang yang positif, misalnya bertambahnya Umur adalah anugerah Tuhan pada kita yang telah memberikan kesempatan kita untuk memperbaiki kesalahan dan menuai manfaat. Semakin lama kita hidup, semakin banyak pula kesempatan kita untuk memberikan manfaat buat orang lain. Semakin lama hidup, kita semakin tua, semakin lemah fisik, dan semakin diingatkan Tuhan untuk mempersiapkan diri menghadap-NYA.

23 tahun sudah kesempatan Hidup yang diberikan Tuhan buatku, dan ini adalah tahun ke 24 anugerah Tuhan mengalir padaku, sekaligus kesempatan dari Tuhan buatku untuk memperbaiki Hidup. Pepetah Lama yang tak pernah usang berkata “Hidup Hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini” kalau saja hari ini lebih buruk dari kemarin, atau esok hari lebih buruk dari hari ini maka itu adalah seburuk-buruknya kekalahan. Dan jika hari ini sama dengan kemarin atau esok hari sama dengan hari ini, maka kita telah kalah. Karena waktu terus mengalir tanpa bisa dibendung, aliran waktu sedemikian deras selalu membawa pembaharuan dan perubahan, kemenangan hanyalah bagi mereka yang berhasil berubah lebih cepat dari arus masa.

Parameter keberhasilannya apa? Dan bagaimana usahanya? Dll dll... wah... saya belum melihat Optimisme Hidup di tahun ini, semoga aja saya bisa berbuat lebih baik.... lebih baik... dan lebih baik lagi...... dan semoga perubahan yang dilakukan adalah lebih cepat dari perubahan yang dilakukan orang lain....

Tidak ada komentar: