TERsenyumLAH
31 Okt 2006
Sore ini saya pulang kantor jam 17-an, agak telat setengah jam dari jam pulang kantor resmi yaitu 16.30 WIB, dan hal tersebut tidak pernah dipermasalahkan oleh perusahaan karena bagi perusahaan semakin telat anda pulang, maka semakin rajin anda bekerja, kecuali jika anda telat datang ke kantor, baru akan berakibat buruk buat anda, apalagi kalau istri dan anak anda menanti dirumah kemudian anda telat pulang padahal jam anda pulang kantor TENG-GO / TENG-BUR (istilah teman-teman kantor buat orang yang selalu pulang on-time – akronim dari begitu TENG langsung GO / Begitu TENG langsung KABUR), wah bisa gawat tuh… ayo mampir dimana? He he…… Jadi, pulang telat sedikit itu gak masalah, apalagi di kantor saya masih banyak teman yang belum pulang karena masih banyak kerjaan yang sudah deadline dan kejar tayang. Memang kebiasaan di kantor saya, pulang jam 17.00 masih terbilang TENG-GO sebab di sini semua orang punya rutinitas dan kewajiban kerja yang menumpuk sehingga tidak mengharuskan mereka untuk bekerja ekstra-time, inilah dunia kerja yang sesungguhnya. – kata orang, inilah mencari hidup di dunia terikat seperti di penjara –
Seperti biasa, saya pulang dengan menumpang mobil POOL kantor yang disediakan untuk mengantar pulang karyawan tukang numpang seperti saya sampai pinggiran jalan raya. Selanjutnya, perjalanan pulang saya lanjutkan dengan naik metromini 07 jurusan Semper-Pasar Senen, hampir semua angkutan kota di Jakarta memang laris penumpang apalagi di jam pulang kantor, termasuk metromini yang saya tumpangi selalu saja penuh, untungnya saat saya naik, saya ketiban rezeki bangku kosong dari penumpang yang baru saja turun, jadi saya bisa duduk, sedangkan penumpang lainnya yang sudah naik terlebih dahulu mungkin keki melihat saya yang baru saja naik langsung dapat tempat duduk,sedangkan dia harus tetap berdiri padahal sudah berdiri sebelum saya naik. He he saya sedikit egois kan? Tapi gak apalah, karena memang posisi saya adalah paling dekat dengan bangku kosong tadi, jadi inikan rezeki saya… apalogi ni ye…
Perjalanan metromini menuju gang kost sekirar 10-15 menit, kesempatan ini ternyata cukup buat saya untuk melamun. Dengan mata menerawang saya perhatikan wajah para penumpang metromini dan wajah para calon penumpang yang sedang menunggu angkutan. Sekilas saya amati raut muka dan mereka, pria-wanita, tua-muda, kurus-gemuk tak ada yang lepas dari pengamatan kilat saya, semuanya berbeda, tak ada yang mirip atau terkesan kembar, tapi ada satu kesamaan yang menyatukan mereka yaitu: tak ada satupun yang TERSENYUM.
Dalam hati saya bertanya, begitu mahalkah senyum saat itu? Sedemikian beratkah hari ini sehingga dipenghujung hari, harus diakhiri dengan cemberut dan bermuram durja. Memang, orang yang tidak tersenyum, belum tentu mereka tidak gembira, dan tidak semua orang yang tersenyum itu gembira, sebab bisa saja orang yang patah hati membuat senyum lebar bagi orang lain kendati hatinya tersayat, atau orang yang gembira menahan senyumnya agar tidak terkesan ……GILA..…. senyum-senyum sendiri. Tapi saya sangat percaya bahwa raut wajah mencerminkan diri.
Raut wajah tidak berkaitan dengan jelek dan cantik, hitam dan putih, kurus dan gemuk, atau muda dan tua, raut wajah yang saya maksud adalah ekspresi perasaan lewat wajah, bahkan orang lain menggolongkannya ke dalam teknik komunikasi nonverbal. Orang yang kecewa bisa saja tersenyum, tapi senyum akan terasa hambar, orang yang gembira bisa saja menahan senyum, tapi kegembiraannya akan terpancar lewat sorot mata dan raut mukanya yang berseri.
Anda yang telah berkerja seharian pasti merasa lelah, tapi haruskah kelelahan tersebut anda pancarkan lewat menekuk wajah dan menahan senyum? Mungkin anda sudah dibuat mumet dan pusing oleh segala macam masalah kantor yang mendera, tai haruskah hal tersebut mengikis keceriaah wajah anda. Bisakah anda tersenyum dengan tulus dan lepas, kalau anda sudah bisa melakukannya maka anda adalah orang yang bahagia, sebab senyum tulus dan lepas tidak bisa dihasilkan oleh mereka yang negatif thinking, bersedih, pusing, bermasalah, dan sakit hati. Percayalah bahwa seyum anda akan memberikan optimisme dan kebahagiaan bagi anda, karena senyum yang indah dan raut muka yang sejuk hanya bisa dihasilkan oleh optimisme dan positive thinking.--percayalah, atau cobalah maka anda akan percaya
--- Selalu ada sepotong bahagia dari belahan senyum anda ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar