Kamis, 27 Maret 2008

Lagi tentang aura senin

Lagi tentang aura senin

20 Nov 2006, Senin.

Masih ingat dengan “Aura Senin”?. Ya, itu adalah perasaan tidak senang ketika akan masuk kerja pada hari senin. Alhamdulillah pada hari ini (senin), aura senin ternyata tidak datang pada saya, bahkan saya sangat rindu untuk masuk kerja karena ada beberapa aktifitas yang rindu untuk saya kerjakan.

Menyambut hari ini, saya melakukan ritual doa seperti hari biasanya, doa yang saya ucapkan adalah “Bismillahi Tawakaltu A’la Allah Laa haula walaa quwwata illaa billahi al-Aliyyil adzim”. Itukan doa akan bepergian..? Ya, mungkin itulah protes yang keluar dari mulut anda begitu mendengar do’a saya. Ya memang itu adalah doa bepergian, tapi coba anda telaah artinya “dengan –menyebut—nama Allah, saya berserah diri pada Allah, tiada daya dan upaya bagiku, kecuali dengan kuasa dari ALLAH”. Doa ini telah menjadi obat manjur bagi saya untuk meniadakan ketidakberdayaan saya menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan yang keras.

“Ya Allah, Engkau Maha Kuasa, tak ada kuasa selain dengan izin-MU

Ya Allah, Tangan-MU di atas tangan-tangan kami..

Kemurahan hatimu, menandakan rahmat-MU tiada terkira

Kekuasaan diri-MU, meniadakan kuasa dari selain-MU

Hidayah-Mu menyirami kerontang hati kami.

Ya Allah, Tetaplah bersamaku sampai Ajal menjemputku kelak..

Tidak ada komentar: